Nggak kerasa tahun sudah
berganti. Hari demi hari kulewati dengan kebahagiaan dan kesedihan. Cukup banyak
kenangan menyenangkan yang tidak bisa
kulupakan. Kenangan itu diisi indah oleh seseorang spesial bagiku. Dia begitu
baik, ramah, perhatian, pengertian. Itulah yang membuatku nyaman saat aku
sedang bersamanya.
Dia begitu
indah dimataku, pendangannya yang tajam membuatku terpaku. Sampai-sampai aku
selalu tersenyum sendiri saat memandangnya. Apa yang membuat dia seindah itu?
Dia adalah makhluk terindah yang pernah kujumpai. Memang, aku sudah lama
mengenal dia. Tapi aku baru sadar, bahwa dia adalah indah bagiku. Apa yang
membuatku jadi seperti ini? Selalu saja memikirkaknnya. Terbayang-bayang
wajahnya, senyumnya yang manis dan tawanya yang lucu. Aku beruntung sekali
mempunyai teman seperti dia, dia tidak pernah mengecewakanku. Dia begitu baik
padaku. Yaa, memang dari dulu dia suka padaku, tapi aku seolah tidak
menghiraukannya. Hingga suatu saat aku tersadar bahwa aku jatuh cinta padanya. Tapi,
saat aku mulai suka padanya, dia suka dengan orang lain, dan akhirnya dia suka
padaku lagi. Betapa senangnya hatiku saat mendengar itu. Kata-kata cinta
terucap dari mulutnya, sangaat indah. Aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya
tersenyum malu.
Sudah satu
tahun lamanya aku bersama dia, aku senang, bahagia. Tidak ada kata sedih. Suatu
hari, ku agak merasa aneh. Dia agak berubah, setiap melihatku dia cuek. Tak pernah
dia melakukanya sebelumnya. Sempat air mata menetes dipipi ini. Pelan-pelan kau
tanya kepadanya. Kenapa dia agak menjauh dariku. Tapi dia tidak menjawab.
Berhari-hari dia bertingkah seperti ini. Apa salahku sehingga kamu berbuat
begini ?? apa aku salah? Apa aku pernah mengecewakanmu? Kata tanya selalu
muncul dibenakku, dan ini membuatku sedih.
Suatu saat dia
bilang padaku, kalau dia sudah tidak mau bermain denganku lagi. Aku tersentak
kaget saat dia mengirim surat itu. Air mataku terus mengalir tanpa henti. Hal
yang selama ini aku takutkan ternyata terjadi. Rasanya aku ingin pergi jauh
dari sini. Agar aku tidak melihat wajahnya lagi. Satiap aku melihat dia, air
mataku terus mengalir. Aku mencoba menahannya, tapi percuma, semua itu tidak
berhasil. Hari demi hari, bulan demi bulan sudah berlalu, aku mencoba untuk
melupaknnya. Tapii, aku baru bisa 25% melupakannya. Huuff sungguh sulit memang.
Tapi aku mecoba terus mencoba. Aku ingin perasaanku ini kepadanya menghilang.
Agar aku tidak menagis lagi saat melihat dan mengingatnya.
No comments:
Post a Comment